Selasa, 15 Maret 2016

My Seoul Experience (Part 1)


Sebelumnya ga pernah mengira kalau mimpi ke Korea jadi tercapai secepat ini. Ya iya, tercetus niat untuk perginya aja baru 2 bulan sebelum berangkat LOL. Sebenarnya ketiba-tibaan ini ada ceritanya sih. Jadi si neng, temen kos saya, dia udah punya visa korea for her business trip tapi ga kepake karena ga jadi berangkat. Final entry-nya Februari 2016 dan dia sayang kalo visanya ga kepake. Saya jadi mikir, ini udah ada temennya loh yang siap berangkat, trus lagi winter, what you can expect more?

Merenung gitu aja terus, sampe suatu hari di bulan desember, saya melakukan move on juga. Yaitu, iseng bikin itinerary.

Hmm, kenapa bikin itinerary dulu? sebenernya itu trigger aja sih, biar semangat, biar udah kebayang mau ke mana aja, biar makin pengen hahaha. Tapi bener abisitu langsung ngepoin harga tiket, liatin tiap hari aja segala kemungkinan hari berangkat sampai februari, trus tentunya mulai rajin nabung, rajin bikin bekel buat ke kantor. Yah you wouldn't believe what a fangirl can do in the state of saving. Saving-broke-saving-broke. I used to it for years with that cycle LOL.

Satu bulan itu ternyata cepet banget, berlalu begitu aja digunakan untuk research cara bikin visa, bikin list 'how to get there', rajin baca blog pengalaman orang-orang yang udah pernah ke sana, sampe survey tiket, dan sambil paralel siapin keperluan visa.

Akhirnya kami pilih berangkat tanggal 29 Januari dan pulang tanggal 2 Februari. Tadinya pilih tanggal itu karena pas sebelum final entry visa si neng dan ada harapan lain yaitu keburu nonton musical Wherther Kyuhyun round terakhir yang di Busan. Tapi setelah hitung-hitung, budget ga akan cukup buat trasportasi ke Busan, ditambah lagi tiket musical-nya. LOL.

Pagi hari itu juga beli tiket. Udah ga sempet galau karena udah ga kuat lagi menghadapi kenyataan kalau besoknya harga tiket naik lagi.Eh lately, malah akhirnya setelah mengikhlaskan untuk nggak akan pergi untuk musical Kyu, SM mengumumkan Ryeowook akan debut alias relase album solo pertamanya di tanggal 28 Januari 2016. Wow, it's a bonus.


Tanggal 29 Januari pun datang, tapi segala persiapan buyar. Banyak hal unexpected di luar rencana terjadi. Sore harinya kerjaan kantor tiba-tiba jadi banyak, padahal udah mau izin cus karena flight setengah 9. Setelah ngebut kerjaan, akhirnya bisa juga nyampe kos jam 5 sore.

Belum berakhir juga, pas udah di Grab Car baru nyadar hape  ketinggalan di kos, akhirnya itu pun solved juga dianter pake promo Grab Car si neng, hahaha.

Puncaknyaaaa, kami ketinggalan pesawat dari Kuala Lumpur ke Incheon dong. Iyaaaaaaa, we missed the flight yang emang beda 1 setengah jam dari kita sampe di arrival. Pontang-panting lari sana sini, kebablasan counter international exchange, belum lagi gate-nya yang jauhnya kaya dari sudirman sampe bunderan HI. Untunglah masih bisa berangkat pake next flightnya yang jam 8, yah meskipun tetep nambah selisih sih :p

We finally arrived at Incheon at 15.30 anyway. Di sepanjang lorong dari pintu pesawat tengok kanan kiri sambil bayangin inilah jalan yang biasanya dilewatin oppa-oppa sepulang dari overseas tour. Hahaha begitulah kenorakan seorang fangirl yang baru menginjakkan kaki di Incheon.
Incheon International Airport
Antrian imigrasi sore itu lumayan cepat, keluarlah kami ke lounge depan Incheon Airport lewat gate yang pastinya pernah dilewatin oppa-oppa huhuhu. Lalu kami berpencar, saya ambil SIM Card yang sebelumnya sudah saya beli dari web saat di Indonesia (perdana + paket data 1 GB 360000 IDR). Sedangkan neng cari Sevel untuk beli T-Money. Setelah saya selesai ambil SIM, dan neng sudah beli T-Money, kami cari tempat duduk di depan sevel dulu. Saya mencoba pasang SIM Card tapi ga berhasil ke-detect SIM-nya. Lalu kami ribut sendiri sambil baca manualnya, eh tiba-tiba ada ahjussi-ahjussi yang ternyata seorang airport officer, nyamperin dan bantuin saya masang sim card. Ternyata masalahnya cuma karena saya belum copot kartu sim Indonesia-nya dan emang harus direstart beberapa kali hp-nya hahaha.

Setelah ngurus SIM card dan beli T-money, akhirnya kami menuju stasiun MRT di basement airport di mana kita bisa naik AREX dari bandara menuju Seoul. Di sepanjang jalan masih terlihat sisa-sisa hamparan salju, tapi begitu mulai dekat dengan pusat kota udah ga ada, yang terlihat hanyalah gedung bertingkat dan jalanan.

Kami sudah pesan tempat menginap sebelumnya di booking.com, namanya Kam Guesthouse di daerah Mapo-gu. Jadi kami turun di stasiun Digital Media City buat pindah line Gyeongui dan turun di Stasiun Gajwa, cuma 5 menit jalan kaki ke Guesthouse. Kami segera cari Convenience Store, GS25, buat beli kimbap tuna mayo untuk mengganjal perut, sekalian si Neng beli olleh wifi prepaid card (per hari 3300 won).

Nah pada saat transit itulah kami akhirnya menghirup udara winter Korea pertama kalinya, setelah sebelumnya sejak dari bandara sampai berada dalam AREX kami merasa Korea anget-anget aja. Lol. Awalnya shock, buru-buru langsung pasang syal dan gloves saking dinginnya. Begitu kereta datang kita langsung segera masuk biar anget lagi.
Stasiun Tebet.. eh Digital Media City

The guesthouse is all perfect. It's so warm after hitting the cold air from the outside. Snacks and beverages are provided neatly in the kitchen. Pemiliknya, namanya Kani, ramah banget, parah! Beside that, di rak buku Kani, ada buku Ikea, jadi kebayang kan guesthouse ini kaya gimana. Her readings is obviously shown all to the entire house :D
The warm entrance
Setelah bersih-bersih, kami dianter makan sama om Kim, partner kerja neng. Lupa nama restonya, tapi yang jelas kami dipesenin bibimbap.Tapi yang top adalah side dish Doenjang-Jjigae-nya, semacam soup soybean paste pake tofu. Asli clear soupnya light tapi nendang, anget dan segar. Rasa ini nih yang melekat banget dan terngiang-ngiang setelah balik ke Indonesia.
Bibimbap fresh from its country

Abis selesai makan malem, kami minta drop di Kyobo Bookstore di daerah Gwanghwamun buat beli album Ryeowook The Little Prince. Wohooo, one from the fangirl bucket list is already checked, buy bias album at Hottracks.

The Little Prince at Hottracks -Kyobo

Selesai keliling bookstore, kami memutuskan jalan-jalan di Gwanghwamun, dan untuk pertama kalinya ngerasain suhu minus 2 derajat. We are totally freezing in this late winter temperature. Despite of it, we still didn't believe that we make it to Korea until we saw Gwanghwamun by our own eyes. It's indeed beautiful too even at night. And, don't forget to take selfies with King Sejong :*
You have never been in Korea before take selfies with King Sejong
Strolling around Gwanghwamun
Every side of Gwanghwamun is beautiful

0 komentar:

Posting Komentar