Sebelumnya ga pernah mengira kalau mimpi ke Korea jadi tercapai secepat ini. Ya iya, tercetus niat untuk perginya aja baru 2 bulan sebelum berangkat LOL. Sebenarnya ketiba-tibaan ini ada ceritanya sih. Jadi si neng, temen kos saya, dia udah punya visa korea for her business trip tapi ga kepake karena ga jadi berangkat. Final entry-nya Februari 2016 dan dia sayang kalo visanya ga kepake. Saya jadi mikir, ini udah ada temennya loh yang siap berangkat, trus lagi winter, what you can expect more?
Merenung gitu aja terus, sampe suatu hari di bulan desember,
saya melakukan move on juga. Yaitu, iseng bikin itinerary.
Hmm, kenapa bikin itinerary dulu? sebenernya itu trigger aja
sih, biar semangat, biar udah kebayang mau ke mana aja, biar makin pengen
hahaha. Tapi bener abisitu langsung ngepoin harga tiket, liatin tiap hari aja
segala kemungkinan hari berangkat sampai februari, trus tentunya mulai rajin
nabung, rajin bikin bekel buat ke kantor. Yah you wouldn't believe what a
fangirl can do in the state of saving. Saving-broke-saving-broke. I used to it
for years with that cycle LOL.
Satu bulan itu ternyata cepet banget, berlalu begitu aja
digunakan untuk research cara bikin visa, bikin list 'how to get there', rajin
baca blog pengalaman orang-orang yang udah pernah ke sana, sampe survey tiket,
dan sambil paralel siapin keperluan visa.
Akhirnya kami pilih berangkat tanggal 29 Januari dan pulang
tanggal 2 Februari. Tadinya pilih tanggal itu karena pas sebelum final entry
visa si neng dan ada harapan lain yaitu keburu nonton musical Wherther Kyuhyun
round terakhir yang di Busan. Tapi setelah hitung-hitung, budget ga akan cukup
buat trasportasi ke Busan, ditambah lagi tiket musical-nya. LOL.
Pagi hari itu juga beli tiket. Udah ga sempet galau karena
udah ga kuat lagi menghadapi kenyataan kalau besoknya harga tiket naik lagi.Eh
lately, malah akhirnya setelah mengikhlaskan untuk nggak akan pergi untuk
musical Kyu, SM mengumumkan Ryeowook akan debut alias relase album solo
pertamanya di tanggal 28 Januari 2016. Wow, it's a bonus.
Tanggal 29 Januari pun datang, tapi segala persiapan buyar.
Banyak hal unexpected di luar rencana terjadi. Sore harinya kerjaan kantor
tiba-tiba jadi banyak, padahal udah mau izin cus karena flight setengah 9.
Setelah ngebut kerjaan, akhirnya bisa juga nyampe kos jam 5 sore.
Belum berakhir juga, pas udah di Grab Car baru nyadar
hape ketinggalan di kos, akhirnya itu
pun solved juga dianter pake promo Grab Car si neng, hahaha.
Puncaknyaaaa, kami ketinggalan pesawat dari Kuala Lumpur ke
Incheon dong. Iyaaaaaaa, we missed the flight yang emang beda 1 setengah jam
dari kita sampe di arrival. Pontang-panting lari sana sini, kebablasan counter
international exchange, belum lagi gate-nya yang jauhnya kaya dari sudirman
sampe bunderan HI. Untunglah masih bisa berangkat pake next flightnya yang jam
8, yah meskipun tetep nambah selisih sih :p
We finally arrived at Incheon at 15.30 anyway. Di sepanjang
lorong dari pintu pesawat tengok kanan kiri sambil bayangin inilah jalan yang
biasanya dilewatin oppa-oppa sepulang dari overseas tour. Hahaha begitulah
kenorakan seorang fangirl yang baru menginjakkan kaki di Incheon.
Incheon International Airport |
Setelah ngurus SIM card dan beli T-money, akhirnya kami
menuju stasiun MRT di basement airport di mana kita bisa naik AREX dari bandara menuju Seoul. Di
sepanjang jalan masih terlihat sisa-sisa hamparan salju, tapi begitu mulai
dekat dengan pusat kota udah ga ada, yang terlihat hanyalah gedung bertingkat
dan jalanan.
Kami sudah pesan tempat menginap sebelumnya di booking.com,
namanya Kam Guesthouse di daerah Mapo-gu. Jadi kami turun di stasiun Digital
Media City buat pindah line Gyeongui dan turun di Stasiun Gajwa, cuma 5 menit
jalan kaki ke Guesthouse. Kami segera cari Convenience Store, GS25, buat beli
kimbap tuna mayo untuk mengganjal perut, sekalian si Neng beli olleh wifi prepaid
card (per hari 3300 won).
Nah pada saat transit itulah kami akhirnya menghirup udara
winter Korea pertama kalinya, setelah sebelumnya sejak dari bandara sampai
berada dalam AREX kami merasa Korea anget-anget aja. Lol. Awalnya shock,
buru-buru langsung pasang syal dan gloves saking dinginnya. Begitu kereta
datang kita langsung segera masuk biar anget lagi.
The guesthouse is all perfect. It's so warm after hitting
the cold air from the outside. Snacks and beverages are provided neatly in the
kitchen. Pemiliknya, namanya Kani, ramah banget, parah! Beside that, di rak
buku Kani, ada buku Ikea, jadi kebayang kan guesthouse ini kaya gimana. Her
readings is obviously shown all to the entire house :D
Setelah bersih-bersih, kami dianter makan sama om Kim,
partner kerja neng. Lupa nama restonya, tapi yang jelas kami dipesenin
bibimbap.Tapi yang top adalah side dish Doenjang-Jjigae-nya, semacam soup
soybean paste pake tofu. Asli clear soupnya light tapi nendang, anget dan
segar. Rasa ini nih yang melekat banget dan terngiang-ngiang setelah balik ke Indonesia.
Abis selesai makan malem, kami minta drop di Kyobo Bookstore di daerah Gwanghwamun buat beli album Ryeowook The Little Prince. Wohooo, one from the fangirl bucket list is already checked, buy bias album at Hottracks.
Bibimbap fresh from its country |
Abis selesai makan malem, kami minta drop di Kyobo Bookstore di daerah Gwanghwamun buat beli album Ryeowook The Little Prince. Wohooo, one from the fangirl bucket list is already checked, buy bias album at Hottracks.
The Little Prince at Hottracks -Kyobo |
Selesai keliling bookstore, kami memutuskan jalan-jalan di Gwanghwamun, dan untuk pertama kalinya ngerasain suhu minus 2 derajat. We are totally freezing in this late winter temperature. Despite of it, we still didn't believe that we make it to Korea until we saw Gwanghwamun by our own eyes. It's indeed beautiful too even at night. And, don't forget to take selfies with King Sejong :*
You have never been in Korea before take selfies with King Sejong |
Strolling around Gwanghwamun |
Every side of Gwanghwamun is beautiful |
0 komentar:
Posting Komentar